SELAMATHARIAIR.COM – Rambut panjang ? kenapa kali ini saya ingin menulis seputar rambut panjang ? kenapa baru sekarang dan ada apa dengan rambut panjangku ? Hahhahahahaa, cukup lucu ketika biasanya lihat orang berambut panjang ujug-ujug (kemudian) berambut cepak / pendek, begitupun denganku, ketika melihat cermin dan rambutku ternyata sudah pendek terhitung hari ini, 27 Oktober 2017 bertepatan dengan hari Jum’at Kliwon di kalender pasaran Jawa. Bukan bermaksud mengamalkan salah satu amalan kejawen ataupun dengan itungi-tungan yang harus menghitung weton dan lain sebagainya, hanya saja kebetulan ini hari jum’at jadi cukup baik untuk memotong rambut, katanya sih sunnah Rosull, tak mengejar itu juga, karena ini waktu yang pas, ketika Bapak dan Ibuku sedang tidak terlalu sibuk, karena impianku adalah dicukur langsung oleh Bapak dan Ibu sembari di rekam (video).
“Mak, kulo cukur mak, kalih tak rekam” ucapan ini keluar dan Ibu setengah tidak percaya karena beberapa kali beliau menyuruhku potong rambut ke salon dengan iming-iming bla bla bla namun aku tak kunjung potong rambut, lha ini tanpa di suruh malah minta potong rambut, mungkin mengejutkan beliau. Jum’at sekitar pukul 13:25 kursi, tripod, kamera, gunting dan sisir sudah siap, mendadak hujan deras turun, akhirnya gagal potong rambut di halaman rumah. Akhirnya bergeser ke tempat yang cukup teduh, set tripod dan kamera kemudian guntingan pertama oleh Ibu hingga beberapa kali, kemudian guntingan selebihnya oleh Bapak. Keduanya seolah tak percaya dengan aksi nekat anak lanang yang selama ini hampir kurang lebih 4 tahun memanjangkan rambut, bahkan pernah menggimbal rambutnya.
Alasan memotong rambut adalah membahagiakan mereka berdua, selain itu, ada juga sesosok perempuan yang sudah hampir 3 tahun ini berada di samping, kadang di depan, kadang di belakang, kadang entah ngumpet dimana, hahahahaa namanya Rachmawati Kurnia Sari, beberapa bulan sebelumnya kami sudah berduskusi soal kapan saya akan potong rambut, saya akan potong rambut setelah dia sudah benar-benar mantap menentukan pilihan untuk berhijab. Sebulan yang lalu dia memilih untuk mulai berhijab dan ini tiba waktunya saya untuk potong rambut sesuai dengan obrolan ketika dia ingin menjalankan salah satu perintah-Nya yaitu berhijab.
Ini bukan melulu tentang fashion dan simbol kebebasan, rambut panjang memang identik dengan kebebasan, bahakan identik dengan pekerja seni, seniman, musisi, dan lain sebagainya. Sering kali saya dikira kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI Jogja) hanya karena model rambutku yang gondrong. Ya memang tidak salah, orang orang selalu menilai dari covernya, itu bukan murni kesalahan mereka, beberapa persen adalah salah kita yang membranding diri kita dengan fashion yang identik. Tak apa, ini Indonesia, yang dibutuhkan sekarang adalah toleransi, mereka mengeklaim kita sebagai siapa atau sebagai apa asalkan mereka bisa bertoleransi dengan kita, ini adalah suatu hubungan sosial yang baik.
Dan selamat tinggal rambut panjang, bisa saja saya memanjangkan rambut kembali, bisa saja saya rajin potong rambut tiap 2 bulan sekali, jalani saja, ikuti alur dan prosesnya saja, karena ini adalah sebuah kenikmatan, tak perlu gengsi dengan teman di luar sana, toh ini pilihan ! menjadi tidak gondrong bukan berarti tak bisa berteman dengan mereka yang gondrong.
Related posts:
Contents