SELAMATHARIAIR.COM – Potensi wisata di berbagai daerah sedang gencarnya digali, sumber daya alam dan sumber daya manusia seolah sedang digali habis-habisan untuk bisa membuka obyek wisata baru guna menjadikan atau meningkatkan penghasilan baik untuk masyarakat sekitar hingga ke pendapatan daerah ( menurut ke-sok-tau-an saya ). Salah satu yang cukup dekat dengan saya ya tentunya kampung halaman, sebuah desa di Banjarnegara Jawa Tengah tepatnya di Kecamatan Banjarmangu, bernama desa Kalilunjar yang hampir 1 tahun ini menjadi cukup dikenal dengan spot selfie nya bernama Bukit Asmara Situk.
sumber gambar : twitter @kalilunjar |
Jadi begini ceritanya, dalam rangka memperingati ulang tahun desa Kalilunjar yang ke 184, pemerintah desa bersama masyarakat menggelar hajatan yang berlangsung tanggal 26 hingga 29 Agustus 2017 dengan berbagai rangkaian acara. Nah di sini bukan ingin menjelaskan satu per satu kegiatan tersebut, saya coba dengan perspektif lain. To the point saja, saat gelaran hajatan ulang tahun Desa Kalilunjar, saya menemani Pak Agus Dwi Raharjo selaku ketua Pokdarwis Desa Kalilunjar, untuk menjamu atau istilah keren-nya nge-guide tamu spesial yang datang ke gelaran kampung kami. Mereka yang disebut tamu spesial di sini adalah temen-temen blogger dari Banyumas, Wonosobo dan juga temen-temen blogger Banjarnegara.
sebuah installasi yang ada di hajatan Desa Kalilunjar ( installasi buatan warga desa ) |
Kenapa blogger datang ke kegiatan perayaan ulang tahun desa Kalilunjar ?
Ceritanya cukup panjang, intinya berawal dari tweet cat cit cut yang akhirnya dikomunikasikan lebih intim di pesan pribadi yang intinya temen-temen blogger bersedia berkunjung ke kampung halaman kami untuk berwisata, mengikuti dan menikmati rangkaian acara, hingga akhirnya usai acara, mereka menulis pengalaman menarik tersebut di blog masing-masing, bahkan ada yang menulis untuk media cetak . Mereka datang ke kampung kami, mereka bermalam, mereka kami ajak menikmati keindahan wisata alam yang ga alam-alam banget, karena ada campur tangan manusianya, yaitu Bukit Asmara Situk dan Bukit Jones. Ya intinya seperti itu, mereka datang, kami beri fasilitas akomodasi ( antar jemput ), konsumsi dan selebihnya adalah ribuan terima kasih juga maaf karena pelayanan yang sepertinya masih sangat kurang disebut “layak”.
Bagi sebagian orang awam nyletuk “kae si sapa ? arep pada ngapa ? tamune sapa ?” dengan logat bahasa daerah Banyumasan, yang dalam bahasa Indonesia adalah “Itu siapa ? Mau Apa ? Tamu nya siapa ?”. Kedatangan tamu asing di kampung memang kadang harus bersabar menjawab, pelan-pelan harus bisa memberi jawaban yang bikin mudeng orang kampung. “Mereka blogger”, sebuah jawaban yang sungguh susah dicerna masyarakat awam di kampungku, hmmmmmmmm….. gimana cara menjelaskan ke mereka tentang blogger, sejenak saya berfikir kemudian nyletuk “mereka wartawan”, dengan jawaban tersebut justru beberapa warga kampung paham dan sudah tak lagi banyak pertanyaan lagi.
sesi foto barang Blogger dan Ketua Pokdarwis Desa Wisata Kalilunjar |
Saya sedikit menjelaskan kepada beberapa temen di kampung dan juga beberapa sesepuh tentang blogger. Jadi gini mas, pak, “Blogger itu penulis, mereka nulis di internet, cerita tentang kampung kita dan wisata Bukit Asmara Situk, jadi dari situ desa kita terkenal dimana-mana, harapannya jadi semakin banyak yang dateng, desa kita jadi tambah ramai Mas, Pak” jelasku pada mereka tentang apa itu blogger dan kenapa ada mereka di hajatan ulang tahun desa Kalilunjar.
Dari cerita tersebut, bisa saya simpulkan bahwa blogger itu menjadi media publikasi yang cukup efektif untuk mengangkat sebuah tempat wisata, kuliner atau bahkan kejadian-kejadian penting lainnya, itu sih menurut saya pribadi. Blogger pun turut andil dalam publikasi suatu tempat wisata, turut andil mengembangkan potensi-potensi lokal yang harusnya didengar / diketahui oleh khalayak ramai.
Baca beberapa tulisan dari blogger yang kemarin sempat berkunjung ke Desa Kalilunjar :
– Meriahnya Perayaan Ke-184 Tahun Desa Kalilunjar – Banjarnegara oleh Mba Olipe Oile
– Bukit Asmara Situk; Romantisme Alam di Desa Kalilunjar oleh Mba Afrianti Eka Pratiwi
– Menikmati Pesta Budaya Kalilunjar Banjarnegara, Dari Parade Gendhing Hingga Pesta Pala oleh Mba Wening Tyas Suminar