Selamat Hari Air – Setelah beberapa waktu lalu posting tentang proses dibalik pembuatan video milik band Banjarnegara bernama Gardenia, akhirnya kini video klip tersebut sudah bisa dinikmati khalayak ramai melalui kanal youtube Gardenia.
Sebelum nonton video klip lagu “Meadow of Heaven” milik Gardenia, mungkin alangkah baiknya saya tuliskan tentang Gardenia di sini :
Gardenia adalah proyek musik yang digawangi oleh dua orang yaitu Susmia pada vokal, yang mana hampir semua lirik dirinyalah yang menuliskannya, kemudian orang kedua adalah Adit dengan gitarnya yang berperan untuk membuat aransemen musik untuk proyek musik yang berangkat dari keisengan semata hingga akhirnya dikembangkan menuju level yang lebih tinggi yaitu ‘serius’. Gardenia adalah transformasi dari CAPPSS, yaitu duo akustik yang mengawali proses dengan menelurkan satu karya berjudul Meadow of Heaven, menjadi titik awal bertemunya Adit dan Susmia yang akhirnya pada tahun 2017 ada banyak perubahan dari konsep yang awalnya duo menjadi band, dengan masuknya Nopen di posisi drum dan Ochis sebagai keyboardist.
Pertanyaan klise yang sering kami dapat adalah “apa filosofi dibalik nama Gardenia” ? kemudian kami coba jelaskan perlahan, yaitu berawal dari kegemaran Susmia dengan musik Black Metal, dia penggila Gothic-doom dan stoner metal, ketika itu ada band dari Amerika bernama Kyuss yang salah satu lagu favoritnya berjudul Gardenia, hingga akhirnya judul lagu tersebut sepakat digunakan untuk proyek bermusik kami, Gardenia. Selain itu, gardenia adalah nama bunga yang di tempat kami dikenal dengan nama ‘Kaca Piring’, kini sudah cukup jarang ditemui, sehingga berharap kami tumbuh dan berproses dengan unik dan bisa dibilang langka, seperti bunga Kaca Piring tersebut.
Penulisan lirik untuk Gardenia ini banyak bercerita tentang kebosanan, kesendirian, pencarian, perenungan bahkan kebosanan atas tatanan hidup manusia sekarang. Penulisan lirik untuk Gardenia adalah bagian dari pelarian Susmia akan kegelisahan yang menghantui dirinya, kemudian didiskusian bersama Adit yang menerjemahkan kegelisahan tersebut lewat aransemen musiknya.
Proyek musik yang cukup nyleneh dan cukup sulit menemukan sound engineeer yang bisa mengerti konsep musik kami, terutama untuk kelas lokal di kampung halaman kami, Banjarnegara. Kami sering menganggap kami aneh, bahkan tak hanya kami, beberapa teman juga meng-iya-kan pandangan tersebut kepada proyek musik Gardenia ini.
Tahun 2014 sudah tercipta 5 track yang kami persiapkan untuk rencana penggarapan mini album :
- Meadow of Heaven
- Lovers From The Parallel World
- Nowhere To Be Found
- Don’t Go Morning Rain
- Let Me Draw You Tonight
yang kemudian ditambah satu track berjudul “Somewhere Among The Sea of Stars” di tahun 2015 yang dimaksudkan untuk melengkapi syarat terbentuknya mini album yang kami dambakan. Hingga saat ini, materi tersebut kami olah terus menerus untuk kami kemas menjadi sebuah mini album yang harapannya di tahun 2018 ini bisa rilis.
Kendalanya masih di proses recording, mixing hingga mastering, kami masih belum puas dengan beberapa hasil yang sudah sempat direkam hingga di mixing, semoga segera kami mendapat jawaban atas semua ini. Semoga Semesta Mendukung dan meng aamiin-i.
Video klip ini saya kerjakan bersama Gardenia, di sini saya berperan sebagai pengambil gambar dan juga sekaligus sebagai editor. Menjadi sebuah tantngan tersendiri untuk membuat video klip Meadow of Heaven ini. Selain waktu pengambilan gambar yang begitu singkat dan sedikit harus berkejaran dengan waktu dan cuaca ( hujan ).
Tak hanya itu, proses pembuatan video klip ini juga hanya bermodal alat sederhana, hanya dengan kamera DSLR Canon 550D dan lensa 18-200mm yang akhirnya cukup berat dan harus dimaksimalkan di proses editing. Sebuah tantangan yang begitu menarik, sangat berkesan dan tentunya saya pribadi masih dalam kategori “belum puas” dengan hasil yang diperoleh. Setidaknya dengan keterbatasan ini membuat saya belajar dan terus berproses untuk tidak berhenti pada titik ini saja.
Terima kasih untuk Gardenia ( Mba Icus, Mas Adit, Mas Nopen, Mas Ochis ) dan beberapa kawan yang ikut dalam proses pembuatan video ini ( Udje, Tutung, Nata, Dedo, Pak Ade Baravape/Baracoffee ).