SELAMATHARIAIR.COM – Setelah beberapa waktu lalu bisa nonton live performnya para bajingan yang menyenangkan, Melancholic B1tch pada gelaran konser NKKBS bertempat di Gedung PKH UGM, kini akhirnya nonton bajingan menyenagkan lain, namanya Jason Ranti. Pertama denger Jason Ranti dari temenku namanya Agnes Zakaria atau lebih akrab disapa Goper, dijejali video Jason Ranti live at Rumah Bonita
Baca juga : Akhirnya Nonton Konser NKKBS Bagian Pertama Melancholic Bitch
Penampilan di youtube sungguh bikin jatuh hati, ditambah lagi temenku Gery Widodo punya album Jason Ranti ‘Akibat Pergaulan Blues’ dalam bentuk rilisan kaset pita, fix ! saya tertarik dengan Jason Ranti. Dan akhirnya bisa nonton live Jason Ranti di gelaran Pembukaan Bienalle Jogja, bertempat di Jogja Nasional Museum pada hari kamis 02 November 2017.
Lagu Doa Sejuta Umat, Blues Lendir, Pak Sapardi, Variasi Pink, Bahaya Komunis, Suci Maksimal, Stefani Anak Seni dan Kafir menjadi playlist yang menambah tingkat kekafiranku naik hingga 99,99 persen seperti discount di minimarket.
Lirik nan sarkas dan kadang tak bisa dicerna hanya dengan mendengarkan sesekali saja, sungguh begitu kuat, menjadi karakternya yang sulit untuk bisa ditiru oleh orang lain. Sungguh Jason Ranti adalah salah satu musisi yang patut untuk diapresiasi, kejujurannya dalam bermusik sepertinya tak perlu diragukan lagi.
Lirik lagu Kafir Jason Ranti :
Emph emph emph, emph emph emph emph emph
Berjalan dengan iman yang tebal
Ouuhh..!
Anginpun sepoy-sepoy mendukung
Ritual ku hari ini
Bulanku sembah jam duabelas malam nanti
Liturgi selesai kutulis sendiri
Kiblatnya menghadap hati nurani
Harmoni dengan yang hidup dan mati
Halo galaksi aku merapat kemari
Namun tiba-tiba mereka datang menghadang
Pakaian seragam dengan bendera ditangan
Seorang juru bicara dengan pengeras suara
Oh matanya tajam, hey mengkilap bagai parang
Dia tatapku dalam-dalam
Hey. hey..
Dia katakan Hey Kafir sedang apa kau mondar-mandir
Hey Kafir jangan kau ajak aku beli pir
Oh My God aku terguncang heeeh (menghela nafas)
Tuduhannya kurasa sangat kejam
Perjalanan iman soal personal
Ia paksakan penafsiran orang lain
Berjalan dengan sejuta ancaman
Mungkin kuharus telepon Komnas HAM
Dini hari nanti ku harus pergi
Bye bye family kuharus melarikan diri
Dari segala penjuru mereka datang menghadang
Pikiran seragam dengan bordiran dibelakang
Awas itu Komandan dengan bahasa dendam
Oh Bulanku sembah, lalu ia marah
Ia fitnaku dalam-dalam…
Hey ia katakan, Hei Kafir mengapa kau sembah Pevita Pearce
Hey Kafir sudah waktunya engkau berfikir
Hey Kafir ini panggilan yang terakhir
Ola la berfikir dicap Kafir heeh (menghela nafas)
Kini bahaya menyasar Pevita Peacre
Mereka yang hobi marah dan murka
Mungkin kurang dibelai bagian ubun-ubunnya
Kubelai ubun-ubunku tercinta
Itu antena menuju ke yang maha
Doaku kita semua selamat
Karena mereka selalu bilang hey kiamat sudah dekat
Kucari jalan selamat lalu dituduh sesat
Ku bagi-bagikan berkat,mereka bilang itu muslihat
Mereka takan percaya sebelum bisa melihat
Oh Tuhanku palsu, perlu uji sertifikasi
Hanya mereka yang asli
Hey…. Hey Kafir lihat jiwamu akan digilir
Hey Kafir lihat dirimu akan berakhir
Hey Kafir, fir kafir kofar Kafir
Hey Kafir ini kleoter yang terakhir
Aheha…
Emh emh emh, emph emph emph emph emph
Beriman dinegeri yang belum aman (slepppp)
Mungkinku harus lari kenegeri sebrang
Dimana lagi cari jaminan
Kalo bukan dibumi, yo mungkin di planet Mars (Cihuuuup)
Yeehoooooo…..
Lirik lagu Kafir Jason Ranti tersebut cukup menjadi sebuah gambaran tentang kehidupan beragama saat ini, dimana mudah sekali orang mengkafirkan orang lain hanya karena beda sudut pandang. Saya mending menganggap diri saya kafir seperti yang sering diucapkan Cak Nun dalam pengajian kenduri cinta’nya. Pokoknya tingkat kekafiranku naik drastis setelah mendengar album ‘Akibat Pergaulan Blues’ milik Jejeboy Jason Ranti. Terima kasih sudah berkunjung ke selamathariair.com, silakan cek tulisan lain juka berkenan.