Jakarta Peace Concert with Julian Marley

SELAMATHARIAIR.COM – Jakarta, lagi-lagi jadi tempat yang saya kunjungi untuk gelaran event musik besar. Setelah dulu nonton konser Big Mountain di gelaran Indonesia Reggae Festival, kemudian hampir nonton Rebelution juga di Jakarta namun acara di cencel, kini akhirnya ke Jakarta lagi untuk nonton putra legendaris musik reggae, yaitu Bob Marley, sang putra bernama Julian Marley bersama band The Up Rising menggetarkan skema musik reggae di Indonesia. Kedatangan Julian Marley menjadi catatan sejarah penting untuk musik reggae di Indonesia dimana ini adalah kali pertama keluarga trah Marley konser di Indonesia.
julian marley
Julian Marley on stage
Lagi-lagi nonton konser ke Jakarta bareng Agung ( vokalis band Agung N RW ) dan selalu ada cerita tentang kami dan kereta api. Pertama kali naik kereta api pas nonton Big Mountain, dari stasiun Purwokerto hingga stasiun Pasar Senen bisa dibilang 80% perjalanan kami berdiri, duduk pun lesehan, di deket toilet, di sambungan antar gerbong, sungguh tidak karuan jasa transportasi kereta api saat itu. Kemudian sampai stasiun pasar senen tas kena silet orang jahat 2 handphone pun dibawanya ( dibaca : kecopetan ). Beda cerita dengan perjalanan kali ini, kami yang sudah pesan tiket jauh-jauh hari dapet tiket pukul 16:30 wib hari jum’at ( 17/11/2017 ) start via stasiun Purwokerto. Karena hujan dan terlalu selow, akhirnya telat, kami tiba di Purwokerto sekitar pukul 16:55 wib, akhirnya beli tiket baru dan dapet di jam 18:20 wib. Mulai dari fasilitas stasiun, penjagaan, regulasi dan kebersihan stasiun pun juga kereta sudah berubah drastis, kini sungguh acungan jempol untuk pelayanan jasa transportasi kereta api, recomended untuk perjalanan jauh ke luar kota.
Kami berdua tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 23:40 wib dan disambut fake Go-Car, kenapa bisa fake Go-Car ? ya karena si driver Go-Car ini tak mau online via aplikasi, kami di antar ke Rumah kak Bolon secara cuma-cuma, si driver ini bernama Kak Cahyadi Kurniawan atau yg akrab dipanggil kak Onthel, dia pernah satu tahun bareng saya di Jogja, berproses bersama di Djimbe Art, kami produksi rambut gimbal sambungan dan juga alat musik Djembe. Dari stasiun Pasar Senen sampai ke daerah Gandaria City kami bertiga ( Agung, Onthel dan saya ) ngobrol banyak, tak langsung ke tempat tujuan, kami mampir ke Taman …..untuk makan malam dan ngobrol. Setelah makan dan selesai ngobrol aplikasi gojek saya aktifkan, pun juga dengan kak onthel, aplikasi gojek sebagai driver go-car pun dia aktifkan kemudian saya order go-car dan di terima oleh kak Onthel, di sinilah alasan kenapa saya menulis dia fake go-car pada awal tulisan, hahahahahaaa.
Tiba di rumah bolon sekitar jam setengah 3 pagi, kami ngopi, ngobrol hingga subuh, kemudian kak onthel cabut, melaksanakan tugasnya sebagai driver go-car sesungguhnya, kami pun istirahat hingga menjelang siang. 
saya, agung dan bolon
Baca Juga:  Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti - Banda Neira
pemandangan dari teras rumah kak Bolon
nyobain mirrorless-nya kak Bolon
Bangun tidur, makan, ngopi, ngobrol santai kemudian baru mandi, setelah itu prepare menuju Ancol untuk gelaran Jakarta Peace Concert. Lagi-lagi kami menggunakan jasa transportasi online sebagai transportasi kami keliling Jakarta, kami sangat terbantu dengan adanya Gojek dan Grab, selain nyaman harga pun relatif murah dibanding ojek dan taxi konvensional ( tarif ojek / taxi konvensional kadang mencekik, apalagi untuk anak kampung seperti kami yang tak hafal Jakarta ).
Sesampainya di Ancol kami berdua ( Agung & saya ) langsung ke pintu masuk, membeli tiket seharga 20.000 per orang untuk masuk area Ancol. Jarak dari pintu masuk hingga Allianz Eco Par lumayan ( jauh ) jadi kami nunggu bis Wara-wiri, bis Wara-Wiri adalah bis yang disediakan untuk mempermudah pengunjung Ancol berpindah dari satu wahan ke wahana lain, bis ini gratis tis & tentunya nyaman. 
Tiba di Eco Park kami menukarkan tiket yang sudah kami beli sebelumnya lewat Mas Awan IRC ( Indonesia Reggae Comunity ) yang saat itu menjadi salah satu penyedia tiker pre-sale, kerjasama antara panitia Jakarta Peace Concert, Djatie Shop dan Indonesia Reggae Comunity. Tiket pun akhirnya kami tukar dan kami duduk di sekitar gate Jakarta Peace Concert yang saat itu masih tutup. Ngobrol hanya berdua dengan Agung sekitar 25 menit, kemudian inisiatif untuk jalan-jalan dulu, gassssss akhirnya ketemu rombongan dari Wonosobo Reggae Bersatu, ada Mas Iponk vokalis Alphablopho dan Mas Pay, ada juga Pak Njing vokalis People Java Rasta dari Purworejo ( akhirnya bisa ketemu lagi sama Pak Njing setelah bertahun-tahun tak ketemu, dulu awal ketemu di event Go Green With Reggae di Kaligesing, Purworejo ).
bareng Wonosobo Reggae Bersatu dan People Java Rasta Purworejo
Sempat ngobrol ngalor ngidul akhirnya open gate, kami pun bergegas masuk ke vanue Jakarta Peace Concert dan menyempatkan foto di depan photoboth yang telah disediakan. Kami mulai masuk barikada menyaksikan penampil seperti Senar Gitar, kemudian break, setelah itu nonton Gangstarasta, Ras Muhamad & Easy Skankin’ ( ada kejutan juga featuring Toke dan Mas Bhismo Kunokini ) kemudian Tony Q Rastafara dan terakhir adalah Julian Marley and The Uprising band. Kami bertemu dengan temen-temen rombongan dari Jogja, kemudian ketemu juga sama Mas Ragil vokalis Jhony Freedom Purwokerto, kemudian ketemu juga Mas Ibob Sebumi. 
Sungguh pengalaman luar biasa bisa nonton secara langsung putra dari Bob Marley, yaitu Julian Marley, sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Memang beda sekali musik reggae yang dibawakan, tak seperti musik reggae yang dibawakan oleh musisi tanah air. “Pancen beda ya reggae sing digawa sekang pergerakan, pembawaan’e lewih ulih dan musik’e pun lewih enak, kick drum’e wis kaya bass, bassis’e tinggal nambahi” mungkin singkatnya begitu ungkap Mas Ragil vokalis Jhony Freedom yang saat itu bersebelahan dengan saya.
Juju Royal / Julian Marley
Semoga dengan datangnya Julian Marley ke Indonesia bisa menjadi pembelajaran untuk musisi reggae di Indonesia, untuk penikmat reggae di Indonesia dan semoga menjadi pelajaran yang positif. Semoga next event ada Damian Marley, Ki-many Marley atau Ziggy Marley ke Indonesia. 
Terima kasih banyak saya ucapkan untuk Gusti Allah yang sudah memberi kelancaran perjalanan kami hingga sampai rumah lagi dengan selamat, terima kasih panitia Jakarta Peace Concert, terima kasih Kak Bolon dan Mba Puput, terima kasih kak Onthel fake Go-Car, terima kasih temen-temen Wonosobo Reggae Bersatu, Indonesia Reggae Comunity, terima kasih mas Ragil Jhony Freedom dan Mas Ibob Sebumi, terima kasih untuk semuanya yang telah menjadi bagian cerita perjalanan saya ke Jakarta Peace Concert.
Jakarta Peace Concert begitu pecah !